Wednesday 11 January 2017

The Moment of My Genesis

So what will be happening this year anyway?

Well, I feel my journey this year about coming with ordinary sparkling. Diawali dengan lingkungan pekerjaan yang semakin optimis dan positif, rasanya saya percaya diri saja untuk mengoptimalkan program-progam kerja yang sudah saya planning dari akhir tahun lalu.

Planning saya tahun ini untuk lebih banyak "me time" dengan sahabat-sahabat wanita sesama aktivis dulu. Dimulai nanti di bulan April kami akan melakukan perjalanan backpacker ke Labuan Bajo di NTT. Akhir bulan Juni ini saya juga sudah memutuskan untuk melakukan perjalanan backpacker lagi selama kurang lebih 8 hari ke beberapa negara di Asia Tenggara. Kalau waktunya masih memungkinkan, mendekati akhir tahun saya berencana ke Pulau Belitung untuk mengunjungi museum KATA milik penulis Andrea Hirata. (membayangkannya saja sudah membuat saya tersenyum lebar sekali). Semua perjalanan diatas belum termasuk tugas-tugas keluar kota dari kantor dan project pribadi di kota Bojonegoro (saya hanya bisa berdoa semoga fisik saya kuat, karna saya sangat sadar kekuatan fisik saya sudah tidak sama seperti waktu masih muda dulu ^___^). Jika dibandingkan dengan tahun lalu (saya hanya melakukan perjalanan ke Malang dan Solo), this year will be so 'journey'.

Ada kejadian menakjubkan yang terjadi baru-baru ini, Tadi malam saya dapat invite group WA (again...!!!) yang ternyata group teman-teman SD saya dulu, dan sudah ada notifikasi 300-an... (kami sudah loss contact selama 20 tahun). Saya sampai tertawa keras-keras dengan percakapan konyol tentang masa sekolah dulu. Saya dulu bersekolah di salah satu perguruan Katolik yatu SD RK 3 Pematangsiantar. Sekolah dasar yang kecil dan hanya ada 1 kelas di setiap angkatan. Disini saya dan teman-teman saya dulu mendapatkan didikan yang sangat keras dan disiplin. Suster-suster, Bapak/Ibu guru yang beringas, dan tugas rumah yang segunung. Meskipun demikian saya dapat memastikan bahwa pada zaman SD inilah saya merasakan proses pembelajaran dan pendidikan terbaik. Ketika berada didalam kelas, kami semua (65 orang) bersikap seperti malaikat (karna takut dengan guru), tapi kalau sudah diluar kelas kami pun berubah menjadi setan. Satu sama lain saling mengejek dan membully yang kalau dulu rasanya sakiiiiit hati sekali, tapi sekarang kalau diingat kembali kok rasanya jadi lucu ya? Hahahahaahahaha.... Belum lagi beberapa pengakuan yang dulunya siapa naksir siapa hahahahaaha.... kisah cinta monyet yang di peti matikan. Well, rasanya senang sekali bisa berbincang dengan sahabat-sahabat lama, walaupun pada akhirnya saya paling-paling hanya jadi silent reader saja. (bukan karna sengaja tapi memang karna faktor pekerjaan yang memerlukan energi lebih banyak dan teman-teman saya chatting di jam-jam kerja. Hayaaaaaa....)

Tahun 2017 saya juga sudah memutuskan untuk lebih menggali sisi spiritual saya dan mulai belajar dari  tokoh-tokoh spiritual yang saya rasa mampu mengilhami. Sebut saja Gobind Vashdev, Deepak Chopra dan sahabat-sahabat saya yang menjadi volunteer kemanusiaan di wilayah masing-masing. Mereka adalah panutan yang mengajarkan sisi positif dan terbaik dari 'hati' seorang manusia (bagi saya, merekalah manusia sukses yang sesungguhnya). Untuk yang satu ini saya benar-benar sangat serius karna saya merasa sudah sangat lelah untuk memikirkan diri saya sendiri, ke-egois-an, pride dan segala hal tentang 'aku' yang pada akhirnya tidak memberikan kebahagiaan apalagi kedamaian jiwa. Saya sudah terlalu banyak menerima, meminta dan menuntut, sampai saya lupa bagaimana caranya memberi. Saya juga harus belajar bagaimana berdamai dengan sisi negatif dari karakter dasar manusia seperti rasa marah, iri, kecewa dan sedih. Sebenarnya hal ini saya sudah coba mulai lakukan sejak akhir tahun 2016 lalu dan memang benar-benar tidak mudah. Saya bahkan sudah gagal berkali-kali. Tapi saya tidak keberatan untuk terus belajar menaklukan sifat negatif saya, bukan semata-mata agar saya menjadi manusia yang sempurna (yang sempurna hanya Tuhan ya cuiiin...) tapi untuk mengingatkan saya bahwa Sang Pencipta sudah memberi teramat sangat banyak dan saya hanyalah debu di alas kakinya.

Well, selamat datang tahun 2017 yang penuh harapan, semoga mendapat banyak pelajaran hidup yang membuat saya menjadi pribadi yang lebih baik lagi :D


No comments:

Post a Comment