Wednesday 28 December 2016

Music of December 2016: George Michael

RIP George Michael (25 June 1953-25 December 2016)

This article as my tribute to George Michael. One of a unique singer in the world.
Saya pertama notice dengan penyanyi ini melalui singlenya pada era 90--an (persisnya tahun 1996 melalui program acara musik '60 menit' di TVRI) yang berjudul Fast Love. Dari situ saya mulai mendengarkan single-single lainya seperti Whisper Careless (yang paling fenomenal), Amazing, Kissing A Fool, Flawless, atau lagu duetnya dengan Whitney Houston 'If I Told You That' dan dengan Mary J. Blige 'As'. Warna lagu George antara pop dan jazz benar-benar sangat easy listening. Not too hard to hear.

George Michael adalah penyanyi berkebangsaan Inggris yang diawal karirnya bergabung dengan duo Wham!. Duo ini dibentuk oleh George dengan rekannya Andrew Ridgeley pada tahun 1981. Album perdana mereka mencapai chart no.1 di Inggris pada tahun 1983. Setelah mengeluarkan beberapa single dengan Wham!, George akhirnya memutuskan bersolo karir, meskipun dia sebenarnya sudah bernyanyi solo bahkan ketika masih bergabung dengan Wham!

Selama karir musiknya, George Michael menghasilkan 8 album solo, 1 album duo, dengan total penjualan album 100 juta copy diseluruh dunia. Prestasi lainnya, dia berhasil menjadi salah satu penyanyi Inggris dengan penjualan lagu terbaik sepanjang masa, dan mendapatkan 2 Grammy Awards serta masuk nominasi sebanyak 8 kali.

Geroge Michael adalah seorang gay atau homoseksual (mengapa hampir semua seniman terbaik yang saya kagumi homo or lesbi? pls not offended, I'm just saying anyway darling!). Tekanan moral akibat penyimpangan seksualitas, beban pekerjaan dan lainnya, pernah membuat George Michael depresi dan mengkonsumsi obat-obat terlarang. Pada tahun 2011, George Michael di diagnosa penyakit pneumonia dan harus dirawat secara intensif.

Pada tanggal 25 Desember 2016, George Michael akhirnya meninggal pada saat sedang tidur di kediamannya di Goring-Thames Oxfordshire Inggris pada usia 53 tahun. Pihak management George membuat pernyataan resmi dan mengatakan penyebab kematiannya adalah akibat gagal jantung.

Well, good bye then George Michael. So many thanks for all the incredible songs you've shared to the world and to your listener. Hope you rest in peace, in heaven.

George Michael

Book of December 2016: The Girl On The Train

The Girl On The Train (2015) by Paula Hawkins; 431 halaman


Novel ini menyajikan tiga sudut pandang cerita dari tiga wanita yang berbeda pula. Rachel Watson adalah seorang janda cerai, jobless, dan pecandu alkohol. Megan memiliki kehidupan yang hampir sempurna, dia memiliki suami yang tampan, baik walaupun sedikit posesif. Namun sanyangnya Megan selalu merasa tidak puas dan akhirnya berselingkuh dengan beberapa pria. Tokoh wanita yang ketiga bernama Anna. Anna adalaha istri dari mantan suami Rachel yang bernama Tom. Dengan Tom, Anna memiliki bayi perempuan Evi. Anna dan Tom sangat berbahagia dengan keluarga kecilnya, sementara Rachel di dalam keterpurukannya seringakali membuat Anna menjadi curiga.

Rachel hidup menumpang dengan sahabatnya Cathy. Setiap hari Rachel naik komuter ke tempat dia dulu pernah bekerja agar Cathy tidak curiga kalau dia sebenarnta tidak sedang bekerja. Dari dalam komuter line itu Rachel setiap hari melewati rumah yang ditempati oleh Megan dan suaminya Scott. Rumah itu adalah rumah yang pernah ditempati oleh Rachel dan mantan suaminya Tom. Hampir setiap hari Rachel mengingat-ingat memorinya bersama dengan Tom, setiap dia melewati rumah itu.

Sementara itu Megan yang dulunya adalah seorang pekerja seni memiliki masa lalu yang rumit dan buruk dan mengalami depresi. Megan akhirnya menemui seorang psikiater bernama Kamal. Megan akhirnya berselingkuh dengan Kamal.

Sampai suatu hari Rachel mendengar berita bahwa Megan menghilang. Rachel merasa dirinya mengetahui sesuatu karna dibawah alam sadarnya saat mabuk, dia merasa pernah melihat Megan pergi dengan seorang laki-laki. Dengan ingatannya yang kabur Rachel berusaha membantu suami Megan (Scott) dan polisi. Tapi lambat laun semua kesaksian dan cerita mengarah ke Rachel berikut sikap Rachel yang mencoba masuk secara paksa ke rumah mantan suaminya yang ternyata berdekatan dengan kediaman Megan.

Rachel berusaha untuk mengingat kejadian samar yang dia yakini ada kaitannya dengan Megan. Yang paling diingat oleh Rachel adalah bagaimana suatu pagi dia bangun dikamarnya dengan kepala terluka dan darah ditangannya. Karena keterangan Rachel yang tidak pasti, polisi menjadi kurang percaya terhadap Rachel belum lagi mereka akhirnya mengetahui kalau Rachel adalah seorang alkoholik.

Misteri kehilangan Megan akhirnya terjawab dengan ditemukannya mayat Megan di sebuah hutan yang tidak berada jauh dari rumahnya. Endingnya, akhirnya Rachel mampu memecahkan teka teki ingatannya. Diketahui kalau Megan juga ternyata berselingkuh dengan Tom sampai hamil. Tom yang diminta pertanggung jawabannya mencoba mengelak dengan membunuh Megan.

Buat kamu penggemar novel thriller, sebenarnya cerita dalam novel ini tidak heboh-heboh amat kok. Meskipun begitu, tetap saja novel ini menjadi best seller. Novel thriller lain seperti Killing Me Softly (Inggris) atau The Girl With The Dragon Tattoo (Swedia) masih jauh lebih mendebarkan dengan alur cerita yang berputar-putar diantara misteri membuat pembaca sama sekali tidak merasa bosan. Well, tapi buku ini bukanlah pilihan yang buruk untuk menghibur pikiran yang sedang lelah.


Tuesday 27 December 2016

Ceileeee.... PMKRI Melaporkan Habib Rizieq niyee....

Senin 26 Desember 2016 kemarin saya sudah mendapatkan informasi ini dari teman-teman aktivis di PMKRI. Sebagai alumni organisasi ini saya sempat kaget juga. Pada tanggal 10 Desember 2016 sebelumnya, kebetulan saya dan teman-teman alumni sedang melakukan reuni kecil-kecilan dan sedikit banyak membahas perkembangan politik di Indonesia saat ini. Topiknya tentu saja masih seputaran kasus Ahok dan intoleransi beragama. Waktu itu, saya pribadi memang menyampaikan opini mengenai kita, kami sebagai umat Katholik yang termasuk golongan minoritas sudah terlalu lama berada di zona nyaman. Saya banyak mengomentari wadah KWI (Organisasi yang paling tinggi untuk umat Katholik) yang seakan-akan impoten dalam menghadapi isu ini (contoh kasus izin Gereja Katolik Santa Anna di Bekasi yang ditentang oleh ormas tertentu padahal secara hukum dan administratif pihak gereja mengikuti aturan. Perlu diketahui kalau ada pendirian Gereja Katolik yang tidak mampu mengikuti persyaratan administratif negara, saya juga akan masa bodoh kalau pada akhirnya di demo. Lha... memang salah sih! siapa suruh tidak ikut aturan, Indonesia masih negara hukum saudaraku). KWI yang saya rasa tidak mampu memfungsikan peranannya, melindungi kebebasan beribadah umatnya dibawah payung hukum negara seharusnya bertindak. Seharusnya KWI mulai beraksi membuat pendekatan ke semua struktur organisasi agama lain di Indonesia untuk meningkatkan dan mengembalikan toleransi beragama di Indonesia. Bukan dengan cara demo di sana-sini, teriak dijalanan dan kegiatan aneh lainnya itu atau hanya diam bertelor sekalian berdoa digereja. Hedeeeeeuh.....

Sejak PMKRI resmi menggugat secara hukum Habib Rizieq, apakah saya sebagai bagaian dari komuntas ini setuju? Jujur, saya sebenarnya bangga PMKRI secara nasional akhirnya mampu mengambil sikap, namun sayangnya bukan sikap yang seperti ini yang secara personal saya harapkan. Sudah lama saya kecewa dan muak dengan perilaku senior-senior saya yang mengikuti pola berpolitik dengan PMKRI sebagai batu loncatan untuk akhirnya bersikap sama bejatnya dengan para koruptor. Belum lagi masalah internal PMKRI yang kusut bertahun-tahun membuat organisasi ini menjadi sedikit idiot. Eh... tau-tau sudah menjadi begini... Sudah beberapa hari terakhir group WA alumni PMKRI khusus Cabang Pekanbaru tang...tung...tang...tung....menunjukkan notifikasi. Mantan Ketua saya tadi malam sempat share informasi kalau di sekretariat PMKRI Pusat di Menteng Jakarta sekarang ramai tenan... para penetua PMKRI datang... dan dilakukanlah rapat akbar yang entah nanti berefek positif atau sebaliknya. Si bapak mantan Ketua saya ini mengatakan kalau PMKRI tidak seharusnya melakukan tindakan hukum, langkah ini terlalu jauh. Belum lagi ada informasi yang mengatakan kalau dari pihak lawan akan melakukan pelaporan balik terhadap PMKRI. Yaaak... mari kita berlomba-lomba saling melaporkan sampai akhir hayat. Well, nasi sudah jadi bubur, PMKRI sebagai wadah yang juga berkaitan dengan KWI pada akhirnya sudah menentukan sikap. Saya sih tinggal menunggu pengurus PMKRI dipanggil oleh Keuskupan Agung Jakarta atau KWI kalau peristiwa ini nanti akhirnyanya naik level tingkat 'panas'nya. Itupun kalau mereka masih peduli, atau malah jangan-jangan masih tetap bersikap cuek seperti bebek. Kalau sudah begini tinggal cari kambing hitam. Seperti yang sudah-sudah drama barupun dimulai di lingkungan internal hanya gara-gara pihak yang seharusnya dari dulu  bertindak, malah keasyikan berdoa didalam kamar. Pucing deh kepala barbie... Ingat ya, orang baik itu beda tipis dengan orang bodoh, atau orang hemat beda tipis dengan orang pelit.  Sama halnya dengan orang yang mengaku toleran beragama beda tipis dengan sikap abu-abu, tidak hitam tidak pula putih alias plin plan menyikapi imannya.

Saya masih ingat dengan semboyan organisasi tercinta ini "Religio Omnium Scientiarum Anima" yang artinya Agama adalah jiwa segala ilmu pengetahuan, yang kalau tidak dimaknai dengan sangat hati-hati bisa menjadi pedang bermata dua. Pilihannya hanya ada dua, kalau tidak menjadi manusia yang dengan dasar agama menjadi pemikir bersumbu pendek atau menjadi manusia yang sangat toleransi namun didalam dirinya tahu dengan pasti bahwa hubungan dengan Tuhan yang dibungkus dengan kata 'Agama' memiliki tanggung jawab yang lebih besar.




Well. untuk saudara/i ku di PMKRI, hanya mau berpesan saja kepada anda mengenai firman Tuhan kita berikut (pasti sudah tidak asing lagi to? kitakan sering bercuap-cuap dengan kata-kata ini):

"Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ketengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati" Matius 10:16.

Intinya 'berhikmat'lah dalam bersikap! Kita masih hidup disekitar serigala-serigala haus darah lho... Yuuk, kita seperti ular yang cerdik dan sekali-kali ganti kulit biar sedikit lebih cakep, dan belajar dari merpati yang setia dan tulus. My smile for you yak, Pro Eclesia et Patria!!!

Movie of December 2016: Captain Fantastic (2016)

I am proudly reviewing this incredible movie. I supossed, it should get the Oscar 2017 nominee. Well, let me tell you why is that then....

Captain Fantastic (2016)

Pemain: Viggo Mortensen, George Mackay, Samantha Isler, Annalise Basso, Nicholas Hamilton, Shree Crooks, Charlie Shotwell, Frank Langella, Kathryn Hahn, Steve Zahn.



Ben Cash (Viggo Mortensen) dan istrinya Leslie serta keenam anaknya tinggal dikedalaman hutan di Washington State. Ben dan Leslie memiliki pernyataan sikap yang menentang dan kecewa dengan kapitalisme dan gaya hidup masyarakat Amerika pada umunya. Mereka memilih untuk mengucilkan hidup keluarganya, belajar bagaimana caranya bertahan hidup tanpa modernisasi dan mengajarkan filsafat kepada anak-anaknya. Terisolasi dari masyarakat, Ben dan Leslie mengabdikan hidup mereka untuk mengajar anak-anak mereka bagaimana berpikir kritisdan sistematis, melatih mereka untuk hidup mandiri secara mental dan sehat secara fisik, membimbing mereka di alam liar tanpa bantuan teknologi.
Leslie mengidap penyakit gangguan bipolar, sehingga harus menjalani perawatan dirumah sakit. Tiga bulan setelahnya Leslie meninggal dengan cara bunuh diri. Konflik dimulai ketika Ben bertengkar dengan ayah mertuanya perihal kematian Leslie. Disurat wasiatnya Leslie meminta agar jenazahnya di kremasi sesuai filosofi hidup Budha yang dianutnya, namun bertentangan dengan keinginan ayahnya agar dia dikuburkan secara Kristiani. Ben awalnya tidak ingin menghadiri pemakaman istrinya, namun anak-anak memaksa untuk datang ke pemakaman ibu mereka.
Dalam perjalanan ke tempat pemakaman, mereka sempat singgah kerumah Harper adik Ben. Harper mencoba menyakinkan ben agar anak-anaknya pergi sekolah seperti anak lain pada umumnya dan memiliki kehidupan yang wajar. Namun Ben menentang Harper dan membuktikan kalau anak-anaknya bahkan lebih cerdas dari anak yang bersekolah formal.

Salah satu anak laki-laki Ben dan Leslie bernama Rellian akhirnya juga bertengkar dengan Ben. Rellian menyalahkan Ben yang gagal merawat ibunya. Putranya yang lain, Bodevan juga menuduh Ben gagal membekali mereka untuk menghadapi kehidupan yang sesungguhnya. Rellian kemudian meminta agar dia diasuh oleh kakek neneknya. Ben pun mengalah dan menyerahkan hak asuh keenam anaknya kepada orangtua Leslie.
Mendekati akhir durasi film, keenam anak Ben, ternyata tidak tega berpisah dengannya. Mereka kemudian mengikuti Ben yang sudah dalam perjalanan pulang ke hutan Washington state dan merencanakan untuk membongkar pemakaman Leslie, mengkremasi jenazahnya sesuai dengan permintaannya di surat wasiat.
Pada bagian akhir, Bedoven akhirnya meninggalkan keluarganya untuk menemukan kehidupannya sendiri ke Afrika, sementara Ben dan kelima anaknya yang lain tinggal di daerah pertanian dan peternakan selayaknya keluarga biasa. Anak-anak masih berpegang pada prinsip hidup Ben, dan mulai mengikuti sekolah formal.

Sesuai dengan judulnya, saya hanya mampu berkomentar FANTASTIC!!! The conversations on this movie absolutely incredible, smart and educated. Bagi sebagian orang mungkin film ini termasuk berat (dilihat dari kualitas percakapannya) khususnya bagi orang yang tidak menggemari ilmu filsafat dan sastra. Keluarga Ben dan Leslie pada umunya membicarakan ilmu perbintangan, fasisme, kapitalisme, sastra nobel dan adu argument secara kritis. Menurut saya, film ini adalah salah satu film wajib untuk keluarga, khususnya untuk mengembangkan pola pikir anak. Berikut beberapa quotes favorit saya dari percakapan dalam film ini:

1. Can unique be modified? NO!
2. When you have sex with a woman be gentle and listen to her. Treat her with respect and dignity even if you don't love her. Always tell the truth. Always take the high road. Live each day like it could be your last. Drink it in. Be adventurous, be bold, but savour. It goes fast. Don't die.
3. Power the people! Stick it to the man!
4. If you assume that there is no hope, you guarantee that there will be no hope. If you assume that there is an instinct for freedom, that there are oppurtunities to change things, then there is a possibility that you can contribute to making a better world.
5. We are defined by our actions, not our words.
6. We have to do what we're told. Some fights, you can't win. The powerful control the lives of powerless. That's the way world works. It's unjust and it's unfair. But that's just too damn bad!!! We have to shut up and accept it.... But.. well, fuck that!!!!
7. There is no cavalry. No one will magically appear and save you in the end.
8. My face is mine, my hands are mine, my mouth is mine, but I'm not. I'm yours.

Dari sisi kualitas akting... siapa yang meragukan kemampuan akting Viggo Mortensen? Aktor gaek yang satu ini terkenal tidak asal menerima tawaran film. Viggo sangat mampu mendeliver karakter tokoh Ben yang arogan, tidak sabaran, berkepribadian hangat, pejuang, eksentrik dan family man. Film-film yang diperankan oleh Viggo memang terkenal akan ke-kompleksannya, sebut saja Lord Of the Rings sekuel, The Road, A Dangerous Method. Selain menjadi aktor, Viggo juga terkenal sebagai penulis novel dan puisi.
Akting aktor dan aktris yang memerankan anak-anak Ben juga termasuk kualitas jempolan. Tapi saya paling tertarik dengan akting Nicholas Hamilton yang berperan sebagai Rellian (Usia 13 tahun)  dan Shree Crooks yang berperan sebagai Zaja (Usia 8 tahun).

Saya sangat menyukai kenyataan bahwa dasar ilmu filsafat dan tokoh revolusioner disisipkan didalam film ini, sooooo damn smart!!! Five full of stars for this movie.

Friday 23 December 2016

2016: CLOSING CYCLES... AND I CHOOSE TO BE SPONTANEOUS

One always has to know when a stage comes to an end. If we insist on staying longer than the necessary time, we lose the happiness and the meaning of the other stages we have to go through.
Closing cycles, shutting doors, ending chapters – whatever name we give it, what matters is to leave in the past the moments of life that have finished.
You can tell yourself you won’t take another step until you find out why certain things that were so important and so solid in your life have turned into dust, just like that.
But such an attitude will be awfully stressing for everyone involved: your parents, your husband or wife, your friends, your children, your sister.
Everyone is finishing chapters, turning over new leaves, getting on with life, and they will all feel bad seeing you paralyzed. .
Things pass, and the best we can do is to let them really go away (however painful it may be!).
Everything in this visible world is a manifestation of the invisible world, of what is going on in our hearts – and getting rid of certain memories also means making some room for other memories to take their place.
Let things go. Release them. Detach yourself from them.
Nobody plays this life with marked cards, so sometimes we win and sometimes we lose.
Move.
Do not expect anything in return, do not expect your efforts to be appreciated, your genius to be discovered, your love to be understood.
Stop turning on your emotional television to watch the same program over and over again, the one that shows how much you suffered from a certain loss: that is only poisoning you, nothing else.
Nothing is more dangerous than not accepting love relationships that are broken off, work that is promised but there is no starting date, decisions that are always put off waiting for the “ideal moment.”�
Before a new chapter is begun, the old one has to be finished: tell yourself that what has passed will never come back.
Remember that there was a time when you could live without that thing or that person – a habit is not a need.
This may sound so obvious, it may even be difficult, but it is very important.
Closing cycles. Not because of pride, incapacity or arrogance, but simply because that no longer fits your life.
Shut the door, change the record, clean the house, shake off the dust.
Stop being who you were, and change into who you are.
By Paulo Coelho


Somehow, it's my habit for every end of year make my own resolution. I used to make some targets to achieve. Sometimes it didn't go well and then it had become the same thing as my target for the next year. Well, I did it since I was 19. But now... I prefer to change....

I choose to be spontaneous for every single unplanned actions in my life for next year. I have to learn how to flow... I would let my mind think freely and my heart would agree.

I realize, sometimes I really insist for what I need the most... I insisted for years.. but now I need to let it go.

For year 2016... so far it was the hardest year for me. The most exhausted struggling time and I felt back down. I battered, lost my job, I've been betrayed, I was slandered, financially bankrupt, I lost one of my close friend (just recently), difficult relationships, galons of tears.... All of that really broke me to pieces...

Well, however, I still had a gratitude for the chance to feel those feelings. Something good suddenly happen. It's okay then...

And I will closing my cycles, not because of pride, incapacity or arrogance, but simply because that no longer fits in my life...

I will learn to forgive.. (but not to forget for I've learned my lesson)
Learn how to control my self
Learn how to act wisely,,, and become more wise..
Knowing that I can miss something but not want it back
Look forward and 'live today'
I promise to be more true to myself
Help others as much as I can
Feeding my soul and let it free...

And last... I want to share words from  Gobind Vashdev

"...ketakutan kitalah yang paling sering membungkam potensi yang ada. Kita terfokus pada nilai, pada calistung dan beberapa kebijaksanaan kaku... mengapa hidup harus terstruktur, teratur, terpola... Kita lupa bahwa indahnya kehidupan ada karena pola yang tak teratur dan aturan yang tak terpola"



Sunday 18 December 2016

Good Bye My Beloved Friend Andree Siegara

Ndree, hari ini 18 Desember 2016 lo udah berpulang ke rumah Bapa di sorga. Damn... why so soon ndree? Kurang dari seminggu lalu gue dapat kabar kalau lo masuk rumah sakit dengan fungsi paru-paru tinggal 60%. Gw bingung waktu itu karna setau gw, lo gak pernah merokok, minum alkohol bahkan kopi aja lo ga minum. Jujur gw ngeri waktu jenguk lo di rumah sakit, selain karna memang gw benci rumah sakit dan gak suka bau obat, tapi selebihnya karna gw gak kuat lihat kondisi lo. Ada 7 mesin yang disambungkan dengan selang mulai dari hidung, tenggorokan tangan bahkan mungkin perut. Belum lagi kita disuruh pakai sarung tangan dan masker. Gw gak tau apakah lo kenal ama gw waktu itu, yang gw tau lo sempat liat mata gw, tapi gak berapa lama lo nutup mata lagi. Saat itu lo bahkan gak bisa ngomong. Gw cuman sempat ngomong ke lo... "Ndree... take care, get well soon ya"

Dua hari setelah gw jenguk lo, gw sempat WA kata-kata support agar lo tetap semangat dan kuat menghadapi cobaan, kemarin Sabtu pagi gw kaget lo bisa balas WA gw dan sempat minta tolong ama gw. I try my best Ndree.... Tapi Minggua pagi subuh 18 Desember 2016 gw dapat kabar kalau lo udah pergi.

Gw sempat bingung, pikiran gw rasanya kosong... Sialan...!!!! Rasanya sedih Ndree, tapi aneh gw gak bisa nangis. Gw akhirnya coba telepon teman teman yang lain dan sore ini kita datang liat lo. Akh... sedih rasanya ketika gw datang, tidak ada doa-doa Katolik yang didaraskan. Gw bisa mengerti karna cuman lo yang Katolik dikeluarga lo. It's okay Ndree... gw yang akan doakan lo secara Katolik.
Seperti sebelumnya lo pernah cerita kalau lo kadang-kadang suka sedih karna gereja sendirian, merayakan Natal atau Paskah juga sendirian. Tadi gua gak kuat liat nyokap sama cici lo... demi melihat mereka gw jadi ingat kalau lo suka cerita tentang mereka ke gw. Dari situ gw tau kalau lo sayang banget dengan keluarga lo. Bahkan waktu cici lo sedang hamil, lo minta temanin belanja kebutuhan cici lo. I know you have such a big heart Ndree.

Masih ingat kita liburan nekat ke Yogyakarta bareng Pak Im? What a sweet memory Ndree... Walaupun hanya sehari semalam, kita bertiga bersenang-senang disana. Setelah itu kita sempat ribut dan berantem. Gw lupa penyebabnya apa, yg gw tau kita sama-sama marah dan sempat diam-diaman. Well, tapi akhirnya kita temanan lagi sampai lo resign kerja. Karna kesibukan masing-masing, kita sudah tidak pernah ketemu tapi masih saling telepon atau WA.
Gw ingat lo paling gak suka kalau gw balas WA lo singkat-singkat... lo pasti akan nyerang gw, yang akhirnya langsung gw telepon walaupun harus dengarin omelan lo dulu. Belum lagi lo pernah memuji selera makan gw yang besar sampai kadang-kadang gw malu sendiri. Udah gitu, karna lo tau gw penggila anjing, lo sering kirim foto-foto anjing peliharaan lo ke gw.
Damn Ndree..!!! so much memories... I already miss you.

Andree my bro... tenanglah disurga, maafkan kelakuan ataupun kata-kata gw yang pernah menyakiti perasaan lo. I know you care with me, and I do care about you. Terima kasih untuk semua perhatian lo ke gw selama ini. Terima kasih untuk semua sharing moment kita bersama. I hope you dance and happy there Ndree. My pray for you... God Bless You Andree Siegara.



Thursday 15 December 2016

CACI DAN MAKILAH DIRIKU Oleh Gobind Vashdev

Kalau ada anak 4 tahun ditawari permen dan permata, mana yang ia pilih?
Tentu permen.
Terus ortunya mengatakan "permata ini lebih mahal dari permen lho"
Tetap anak itu pilih permen
Sekali lagi sang ortu meyakinkan dia " tau ngga permata-permata ini bisa beli pabrik permen"
Apakah anak itu akan berubah ?,rasanya tidak.
Apakah anak itu salah?. Tidak.
Mengapa kita tidak menyalahkan anak tersebut?
karena kita mengerti, memahami sepenuhnya.
Pengertian dan pemahaman sepenuhnya tidak mengenal benar salah
Kakaknya yang berumur 10 tahun mungkin akan mengatakan "goblok kamu dek, harusnya kamu itu milih permata, permata itu enak"
Adik kecil mengambil permata dan mencicipinya " tidak enak"
Kedua orangtua yang melihat percakapan kedua anaknya hanya tersenyum, mereka tidak menyalahkan adik juga si kakak, mereka mengerti sepenuhnya bahwa ada masa adik dan kakak akan bertumbuh dalam kesadaran.
orangtua juga mengerti bahwa yang diperlukan untuk diri mereka sendiri adalah kesabaran melewati kelucuan dan keluguan yang terkadang membuat emosi ber-rollercoaster.
adik, kakak dan orantua dalam cerita tersebut tidak selalu ditentukan oleh usia, banyak anak kecil yang sudah pengertiannya cukup dalam, banyak juga orang dewasa yang susah diajak untuk memahami.
Mengerti dan memahami adalah atribut yang digunakan seseorang yang dikatakan dewasa.
dengan kata lain, bila dalam hidup kita masih sering menyalahkan orang lain terhadap emosi yang datang pada diri kita, artinya kita masih perlu berlatih lebih serius.
Bila ada komentar keras dalam postingan kita di medsos dan hati meradang, artinya kita masih perlu meningkatkan pengertian dan pemahaman dalam diri.
Intinya, ketika kita membenci perbuatan orang, siapapun itu, kita perlu tahu bahwa kebencian muncul dan ada di dalam akibat ketidaksadaran diri.
Dan tidak ada hal luar yang bisa menghilangkan kebencian akibat ketidaksadaran itu,kita perlu masuk dan membereskannya sendiri.
Disisi lain yang perlu dipahami adalah, mengerti berlawanan dengan cuek.
Sering saya mendengar orang menasehati orang yang sedang kesal dengan berkata "sudah tidak perlu didengar, lupakan saja dia, biarin dia ngomong apa, jangan ditanggapi"
Memang terlihat baik terkadang bijak, namun perlu diketahui bahwa melupakan atau tidak mau memikirkan adalah suatu bentuk pengalihan yang tidak akan membuat pengertian kita bertumbuh.
Terkadang memang rasa sakit itu terasa sangat, tidak ada salahnya kita beristirahat dengan mengalihkan sejenak, namun kita tidak boleh terlena dengan hidup dalam pengalihan. Kita perlu bertumbuh dengan cara berhadapan dengan rasa tidak nyaman tersebut.
sadari bahwa ketidaknyamanan berasal dari ketidakcocokan antara program yang ada di dalam diri dengan keadaan.
Mengerti cara bagaimana pikiran bekerja, berasaan berespon membuat kita lebih gampang mengerti tentang orang lain dan kejadian di sekitar.
Cacilah diriku, maki-makilah saya, Anda juga boleh menyamakan saya dengan yang ada di kebun binatang dan segala isi toilet, lakukan semua itu namun juga maafkan saya juga karena saya tidak bereaksi seperti yang Anda inginkan.
sama sekali saya tidak cuek, sebaliknya saat itu saya manfaatkan untuk bisa mengerti sepenuhnya mengapa seseorang marah dengan saya atau membenci apa yang saya lakukan.
saya juga tidak perlu memaafkan mereka yang mencaci, karena tidak mungkin ada orang yang bisa menyakiti hati saya tanpa persetujuan dari saya.
Kalau saya tersinggung dan merasa sakit hati, maka tugas utama saya, adalah membereskan ketersinggungan dan sakit hati saya.
Sekali lagi, belajar mengerti tentang diri sendiri akan membuat kita lebih mengerti tentang orang lain.
Dan akhirnya, saya kembali ingin berterimakasih pada orang-orang yang pernah membuat saya tersinggung dan marah, karena mereka menyediakan sebuah tempat pada saya untuk berlatih menjadi pribadi yang lebih sabar dan sadar.
Seperti yang dilakukan guru di kelas yang memberi ujian untuk membuat kita pintar, begitupula kehidupan yang ditemani oleh orang-orang yang berseberangan, seorang Buddha berkata "Pada akhirnya kita akan sangat-sangat berterimakasih pada orang-orang yang membuat hidup kita sulit"

My Brother and Sister at Aleppo

Sudah mendengar tragedi Aleppo?
Pagi ini saya melihat video dari saudara saudari "kemanusiaan" kita yang berisi pesan kepada umat manusia dunia. Isinya jelas menggambarkan penderitaan dan kondisi terakhir dari kota tersebut.

Saya juga melihat video ayng menampilkan seorang bocah yang tertimbun bangunan, ada bocah yang menangis sendirian diantara robohnya gedung disekitarnya.... semuanya terasa sangat mengerikan.

Kota Aleppo yang tadinya merupakan kota indah berubah seakan-akan menjadi kota mati sejak menghadapi perang saudara tahun 2012 sampai sekarang.

Aleppo adalah kota kedua terbesar kedua setelah Damaskus di negara Suriah, bisa dikatakan seperti Surabaya-nya Indonesia. Perang berkecamuk antara pihak oposisi dan pemerintah yang sedang berkuasa, presiden Suriah Bashar al Assad (masyarakat Suriah sudah menyebut rezim). Terjadi perebutan wilayah dimana bagian timur Suriah dikuasai oleh oposisi, sedangkan bagian barat dikuasai oleh rezim pemerintah. Campur tangan pihak luar, dalam hal ini Rusia dan Iran bersama-sama membantu rezim pemerintahan Suriah dalam memerangi pihak oposisi yang sebenarnya menginginkan revolusi.

Pihak opisisi dalam kenyataannya adalah kelompok militan yang memiliki beberapa agenda dan kebetulan mempunyai satu sasaran yaitu menumbangkan pemerintahan Bashar al Assad.

Sejak Maret 2011, rezim pemerintah Suriah berusaha sekuat tenaga untuk menahan serangan oposisi sampai pada akhirnya kota Aleppo jatuh ke tangan oposisi. Pada Februari 2012, oposisi menyerang markas intelijen dan polisi Suriah  dan menewaskan 28 orang warganya. Situasi semakin parah ketika pihak opisis juga harus nerhadapan dengan pihak ISIS di wilayah pemberontakan. Tidak dapat dihindari, perang saudara akhirnya terjadi dan menyebabkan kematian warga sipil. Sejauh ini telah tewas 300.000 jiwa dikedua belah pihak termasuk masyarakat sipil dan lebih dari 12 juta warga mengungsi.

Islamic State (IS) merupakan bagian dari opisisi dan merupakan kelompok yang paling kuat dan ditakuti. IS adalah kelompok Sunni yang didukung oleh bekas pasukan militer elit Saddam Hussein dari Irak. Dilain pihak, Arab Saudi yang pada dasarnya ingin menyerang Bashar al Assad yang didukung juga oleh Iran, juga menyerang IS.

Negara Turki juga tidak mau ketinggalan meramaikan suasana. Karena ketakutan akan terbentuknya negara Kurdistan di Suriah dan juga seringa bersiteru dengan Assad, maka Turki melatih pasukan oposisi dengan dibantu biaya oleh AS.

Secara singkat Suriah akhirnya terbelah antara pihak pemerintah, oposisi, ISIS dan kaum Kurdi (yang dari dulu berusaha mendapatkan kemerdekaannya sendiri) exclude pendukung di pihak masing-masing.

Semoga penderitaan saudara saudari kita disana segera berakhir, dan kita sebagai manusia banyak belajar dari kejadian tersebut. Lakukan apa yang bisa dilakukan untuk kebaikan  bersama, semoga kiranya damai sejahtera tinggal dalam hati dan kehidupan kita.

Wednesday 7 December 2016

UNTUK KWI & PGI INDONESIA

Saya kecewa ketika wadah umat Kristen (termasuk Katolik) sebagai umat minoritas hanya diam ketika kebebasan beribadah sudah diperkosa oleh ormas-ormas yang intoleran.

Dimana KWI? dimana PGI?

Kejadian di Bandung baru-baru ini sudah merupakan pertanda bahwa kekuatan hukum negara sama sekali mandul versus ormas-ormas itu. Hukum dan negara sudah dikangkangi dan dikencingi.

Mari kita analisa bersama, silahkan ditonton videonya! para aparat bersikap banci dan seakan-akan mengawal ormas-ormas itu membuat ribut ditengah ibadah. Kegiatan ini bukan pertama kalinya dilaksanakan disana, sudah ada surat izinnya, dan tidak ada masalah selama bertahun-tahun. Apa bedanya ketika agama lain melasanakan ibadahnya di lapangan?

Please KWI dan PGI jangan menjawab dengan kata-kata "Agama kami adalah agama yang menjunjung cinta kasih, kami tidak akan membalas apa yang sudah dilakukan mereka". Hellow...... yang benar aja ya! sabar dan bodoh itu tipis bedanya!

Saya bukan menganjurkan utuk melakukan tindakan anarkis atau perbuatan tidak menyenangkan lainnya. Tapi kita adalah negara hukum! dan saya kira hukum kita tidak berseberangan dengan hukum agama manapun. Kita punya konstitusi negara yang melindungi penduduknya dalam melaksanakan ibadahnya. Menyakitkan sekali rasanya ketika semua ijin secara HUKUM DAN ADMINISTRASI DISETUJUI DAN KETIKA ORMAS-ORMAS ITU MASUK MENGACAUKAN IBADAH, PARA APARAT MALAH SEAKAN-AKAN MENGAWAL MEREKA!

Kini saatnya KWI dan PGI beraksi apa yang harus dilakukan untuk menjaga toleransi umat beragama dan tidak menjadi momok perang di dalam masyarakat. Mereka ini (KWI dan PGI) komunitas, ada dasarnya ketika melakukan perlawanan jika memang ada ketidakadilan. Sampai kapan kalian diam?
Mau menunggu perang saudara dulu?

Sudah terlalu lama wadah ini tidur dikamar, bersifat malu-malu kucing dan lama-lama saya muak melihatnya! Umat tidak sedang membutuhkan doa-doa panjang anda wahai pejabat-pejabat komunitas agama Kristen dan Katolik yang terhormat! Umat anda perlu dilindungi hak ibadahnya! Jangan kaburkan pepatah yang mengatakan kalau diam itu adalah emas, emas dari Hongkong!

Mulailah merkomunikasi dengan wadah agama lainnya, kunjungi mereka dan bicarakan bagaimana menjaga toleransi beragama di Indonesia tetap terjaga! Tolong fungsikanlah fungsi anda sekarang!