Tuesday 27 December 2016

Movie of December 2016: Captain Fantastic (2016)

I am proudly reviewing this incredible movie. I supossed, it should get the Oscar 2017 nominee. Well, let me tell you why is that then....

Captain Fantastic (2016)

Pemain: Viggo Mortensen, George Mackay, Samantha Isler, Annalise Basso, Nicholas Hamilton, Shree Crooks, Charlie Shotwell, Frank Langella, Kathryn Hahn, Steve Zahn.



Ben Cash (Viggo Mortensen) dan istrinya Leslie serta keenam anaknya tinggal dikedalaman hutan di Washington State. Ben dan Leslie memiliki pernyataan sikap yang menentang dan kecewa dengan kapitalisme dan gaya hidup masyarakat Amerika pada umunya. Mereka memilih untuk mengucilkan hidup keluarganya, belajar bagaimana caranya bertahan hidup tanpa modernisasi dan mengajarkan filsafat kepada anak-anaknya. Terisolasi dari masyarakat, Ben dan Leslie mengabdikan hidup mereka untuk mengajar anak-anak mereka bagaimana berpikir kritisdan sistematis, melatih mereka untuk hidup mandiri secara mental dan sehat secara fisik, membimbing mereka di alam liar tanpa bantuan teknologi.
Leslie mengidap penyakit gangguan bipolar, sehingga harus menjalani perawatan dirumah sakit. Tiga bulan setelahnya Leslie meninggal dengan cara bunuh diri. Konflik dimulai ketika Ben bertengkar dengan ayah mertuanya perihal kematian Leslie. Disurat wasiatnya Leslie meminta agar jenazahnya di kremasi sesuai filosofi hidup Budha yang dianutnya, namun bertentangan dengan keinginan ayahnya agar dia dikuburkan secara Kristiani. Ben awalnya tidak ingin menghadiri pemakaman istrinya, namun anak-anak memaksa untuk datang ke pemakaman ibu mereka.
Dalam perjalanan ke tempat pemakaman, mereka sempat singgah kerumah Harper adik Ben. Harper mencoba menyakinkan ben agar anak-anaknya pergi sekolah seperti anak lain pada umumnya dan memiliki kehidupan yang wajar. Namun Ben menentang Harper dan membuktikan kalau anak-anaknya bahkan lebih cerdas dari anak yang bersekolah formal.

Salah satu anak laki-laki Ben dan Leslie bernama Rellian akhirnya juga bertengkar dengan Ben. Rellian menyalahkan Ben yang gagal merawat ibunya. Putranya yang lain, Bodevan juga menuduh Ben gagal membekali mereka untuk menghadapi kehidupan yang sesungguhnya. Rellian kemudian meminta agar dia diasuh oleh kakek neneknya. Ben pun mengalah dan menyerahkan hak asuh keenam anaknya kepada orangtua Leslie.
Mendekati akhir durasi film, keenam anak Ben, ternyata tidak tega berpisah dengannya. Mereka kemudian mengikuti Ben yang sudah dalam perjalanan pulang ke hutan Washington state dan merencanakan untuk membongkar pemakaman Leslie, mengkremasi jenazahnya sesuai dengan permintaannya di surat wasiat.
Pada bagian akhir, Bedoven akhirnya meninggalkan keluarganya untuk menemukan kehidupannya sendiri ke Afrika, sementara Ben dan kelima anaknya yang lain tinggal di daerah pertanian dan peternakan selayaknya keluarga biasa. Anak-anak masih berpegang pada prinsip hidup Ben, dan mulai mengikuti sekolah formal.

Sesuai dengan judulnya, saya hanya mampu berkomentar FANTASTIC!!! The conversations on this movie absolutely incredible, smart and educated. Bagi sebagian orang mungkin film ini termasuk berat (dilihat dari kualitas percakapannya) khususnya bagi orang yang tidak menggemari ilmu filsafat dan sastra. Keluarga Ben dan Leslie pada umunya membicarakan ilmu perbintangan, fasisme, kapitalisme, sastra nobel dan adu argument secara kritis. Menurut saya, film ini adalah salah satu film wajib untuk keluarga, khususnya untuk mengembangkan pola pikir anak. Berikut beberapa quotes favorit saya dari percakapan dalam film ini:

1. Can unique be modified? NO!
2. When you have sex with a woman be gentle and listen to her. Treat her with respect and dignity even if you don't love her. Always tell the truth. Always take the high road. Live each day like it could be your last. Drink it in. Be adventurous, be bold, but savour. It goes fast. Don't die.
3. Power the people! Stick it to the man!
4. If you assume that there is no hope, you guarantee that there will be no hope. If you assume that there is an instinct for freedom, that there are oppurtunities to change things, then there is a possibility that you can contribute to making a better world.
5. We are defined by our actions, not our words.
6. We have to do what we're told. Some fights, you can't win. The powerful control the lives of powerless. That's the way world works. It's unjust and it's unfair. But that's just too damn bad!!! We have to shut up and accept it.... But.. well, fuck that!!!!
7. There is no cavalry. No one will magically appear and save you in the end.
8. My face is mine, my hands are mine, my mouth is mine, but I'm not. I'm yours.

Dari sisi kualitas akting... siapa yang meragukan kemampuan akting Viggo Mortensen? Aktor gaek yang satu ini terkenal tidak asal menerima tawaran film. Viggo sangat mampu mendeliver karakter tokoh Ben yang arogan, tidak sabaran, berkepribadian hangat, pejuang, eksentrik dan family man. Film-film yang diperankan oleh Viggo memang terkenal akan ke-kompleksannya, sebut saja Lord Of the Rings sekuel, The Road, A Dangerous Method. Selain menjadi aktor, Viggo juga terkenal sebagai penulis novel dan puisi.
Akting aktor dan aktris yang memerankan anak-anak Ben juga termasuk kualitas jempolan. Tapi saya paling tertarik dengan akting Nicholas Hamilton yang berperan sebagai Rellian (Usia 13 tahun)  dan Shree Crooks yang berperan sebagai Zaja (Usia 8 tahun).

Saya sangat menyukai kenyataan bahwa dasar ilmu filsafat dan tokoh revolusioner disisipkan didalam film ini, sooooo damn smart!!! Five full of stars for this movie.

No comments:

Post a Comment