Wednesday 28 December 2016

Book of December 2016: The Girl On The Train

The Girl On The Train (2015) by Paula Hawkins; 431 halaman


Novel ini menyajikan tiga sudut pandang cerita dari tiga wanita yang berbeda pula. Rachel Watson adalah seorang janda cerai, jobless, dan pecandu alkohol. Megan memiliki kehidupan yang hampir sempurna, dia memiliki suami yang tampan, baik walaupun sedikit posesif. Namun sanyangnya Megan selalu merasa tidak puas dan akhirnya berselingkuh dengan beberapa pria. Tokoh wanita yang ketiga bernama Anna. Anna adalaha istri dari mantan suami Rachel yang bernama Tom. Dengan Tom, Anna memiliki bayi perempuan Evi. Anna dan Tom sangat berbahagia dengan keluarga kecilnya, sementara Rachel di dalam keterpurukannya seringakali membuat Anna menjadi curiga.

Rachel hidup menumpang dengan sahabatnya Cathy. Setiap hari Rachel naik komuter ke tempat dia dulu pernah bekerja agar Cathy tidak curiga kalau dia sebenarnta tidak sedang bekerja. Dari dalam komuter line itu Rachel setiap hari melewati rumah yang ditempati oleh Megan dan suaminya Scott. Rumah itu adalah rumah yang pernah ditempati oleh Rachel dan mantan suaminya Tom. Hampir setiap hari Rachel mengingat-ingat memorinya bersama dengan Tom, setiap dia melewati rumah itu.

Sementara itu Megan yang dulunya adalah seorang pekerja seni memiliki masa lalu yang rumit dan buruk dan mengalami depresi. Megan akhirnya menemui seorang psikiater bernama Kamal. Megan akhirnya berselingkuh dengan Kamal.

Sampai suatu hari Rachel mendengar berita bahwa Megan menghilang. Rachel merasa dirinya mengetahui sesuatu karna dibawah alam sadarnya saat mabuk, dia merasa pernah melihat Megan pergi dengan seorang laki-laki. Dengan ingatannya yang kabur Rachel berusaha membantu suami Megan (Scott) dan polisi. Tapi lambat laun semua kesaksian dan cerita mengarah ke Rachel berikut sikap Rachel yang mencoba masuk secara paksa ke rumah mantan suaminya yang ternyata berdekatan dengan kediaman Megan.

Rachel berusaha untuk mengingat kejadian samar yang dia yakini ada kaitannya dengan Megan. Yang paling diingat oleh Rachel adalah bagaimana suatu pagi dia bangun dikamarnya dengan kepala terluka dan darah ditangannya. Karena keterangan Rachel yang tidak pasti, polisi menjadi kurang percaya terhadap Rachel belum lagi mereka akhirnya mengetahui kalau Rachel adalah seorang alkoholik.

Misteri kehilangan Megan akhirnya terjawab dengan ditemukannya mayat Megan di sebuah hutan yang tidak berada jauh dari rumahnya. Endingnya, akhirnya Rachel mampu memecahkan teka teki ingatannya. Diketahui kalau Megan juga ternyata berselingkuh dengan Tom sampai hamil. Tom yang diminta pertanggung jawabannya mencoba mengelak dengan membunuh Megan.

Buat kamu penggemar novel thriller, sebenarnya cerita dalam novel ini tidak heboh-heboh amat kok. Meskipun begitu, tetap saja novel ini menjadi best seller. Novel thriller lain seperti Killing Me Softly (Inggris) atau The Girl With The Dragon Tattoo (Swedia) masih jauh lebih mendebarkan dengan alur cerita yang berputar-putar diantara misteri membuat pembaca sama sekali tidak merasa bosan. Well, tapi buku ini bukanlah pilihan yang buruk untuk menghibur pikiran yang sedang lelah.


No comments:

Post a Comment