Thursday 8 June 2017

My Ode to Chatarina Wiedyawati

07 Mei 2017...

Pada tanggal itu hari Minggu, posisi saya masih berada di Bali. Saya bangun pukul 04.30 untuk mengejar penerbangan ke Jakarta pukul 07.30 pagi. Saya ingat waktu itu saya terburu-buru memesan taksi online Uber dan mengalami mood yg sedikit swing karna kelelahan.

Dihari yang sama... di waktu yang sama... salah satu sahabat dekat saya Chatarina Wiedyawati meninggal dunia. Chacha meninggal karna dibunuh. Saya banyak menangis, dan terus terang sampai sekarang saya merasakan kelelahan yang amat sangat karna rasa sedih kehilangan.

Betapa anehnya dunia ini... dihari saya menghadiri pemakaman sahabat saya di Yogyakarta, keponakan pertama saya lahir di Jakarta. For the first time somebody will call me aunty.

Kurang dari 6 bulan, saya sudah kehilangan 2 orang sahabat and it really breaks me. My heart feels like numb. Mereka masih muda... dan seharusnya hidup berbahagia.

Tidak ada yang tahu rahasia Tuhan akan kematian. Kematian datang seperti pencuri. Banyak hal yang ingin saya ulang lagi dengan sahabat-sahabat saya yang sudah berpulang itu. Banyak pemikiran yang 'seandainya' bisa saya lakukan untuk mereka. But now I lost them...

Dear sweetest Chacha,

Chacha... betapa banyak hal yang sudah kita lalui bersama. Betapa banyak cerita yang kita sudah sharing bersama. Karakter kita berdua yang bagai langit dan bumi... tapi anehnya kita masih tetap bersahabat. Aku sering mendebat kamu karna sikapmu yang menurutku tidak sesuai. Sering aku menasehati kamu dengan sangat keras dan tak jarang sampai kamu menangis. Maafkan aku Cha... tapi itu aku lakukan karna aku sangat peduli dengan kamu. Aku ingin kamu lebih kuat dan percaya diri. Tapi ternyata aku salah Cha, sikap kerasku mungkin membuat kamu menjadi kurang terbuka di saat-saat terakhirmu. Seperti biasa aku pasti akan mengoreksi kamu. Belum lagi ke 6 sahabat kita yang lain, yang memang jarang setuju dengan pendapat kamu. Maafkan aku Cha...sungguh aku minta maaf. And then you told us that everything was alright although so many awkwardness in your relationship. You hide it!!! Itu yang sangat aku sesalkan. You know we're all take care of you because we love you dear.

Berita kepergianmu sangat menghebohkan, setiap teman kantorku menanyakan detail cerita tentang kamu pasti awalnya aku masih diam dan tanpa terasa airmataku jatuh lagi. Aku hanya bisa menjawab supaya mereka membaca kisahmu lewat berita atau televisi saja. Peristiwa kepergianmu terasa sangat aneh... aku seperti mati rasa.

Sekarang aku hanya berusaha untuk mengikhlaskan kepergianmu, berusaha tabah dan berdoa untuk keluargamu. Dan aku berharap datangnya keadilan untuk peristiwa pembunuhanmu, sahabatku.

Chacha... aku ingin berterimakasih untuk semua sikap baik dan murah hatimu selama ini. Terima kasih sudah memberikan banyak pelajaran hidup.

Aku ingat kalau kamu suka dengan salah satu lagu favoritku Original Sin dari Elton John. Sekarang perasaanku tidak sama lagi setiap mendengarkan lagu itu.

Chacha my dear friend.... semoga kamu berbahagia disana... dan keluargamu mendapatkan keadilan di bumi. Thank you for everything Chacha... I still cry for you now. But one thing dear... I promise you... aku akan menjalani hidup sebaik-baiknya untuk balas dendam akan waktumu yang hanya sebentar di dunia. I hope you happy and dance in heaven dear. I truly love you... I believe you know that Cha...

Goodbye Chatarina Wiedyawati, you will always stay in our heart!


No comments:

Post a Comment