Thursday 8 June 2017

World Cuisine In My Opinion

I love to eat... any food. Hanya ada dua penilaian di mulut saya jika itu sudah menyangkut makanan, enak dan enak sekali :D Saya bersyukur sudah menikmati hampir seluruh cuisine dari beberapa negara yang berasal dari beberapa benua. Pada dasarnya, ada perbedaan yang sangat signifikan antara makanan barat dan timur, yaitu mengenai bumbu dan teknik memasak.

Kebanyakan makanan timur rata-rata kaya akan rempah atau bumbu (kecuali mungkin Chinese dan masakan Jepang). Bumbunya pasti seabrek-abrek, namun tenik masaknya sangat simple. Contoh masakan India, Melayu, Indonesia dan lainnya. Semua bumbu kemudian dihaluskan kemudian kalau tidak di rebus, di kukus, di gulai sampai semuanya matang, and done! ready to eat then.

Mekanisme diatas tidak serupa dengan masakan barat. Bumbu masakan barat sangat minimalis jika dibandingkan dengan masakan timur. Sebut saja hanya penggunakan bawang putih, lada, keju dan saos. Namun bahan utamanya seperti daging atau ikan akan dimasak dengan beberapa teknik. Sebut saja cara memasak steak. Setelah di marinate dengan lada dan garam, di panggang sebentar kemudian dilanjutkan dengan memasak di oven.


1. Benua Asia

Makanan dari benua Asia adalah yang paling kaya akan variasi bumbunya. Mulai dari menggunakan rempah yang standar (bawang atau cabai), sampai dengan rempah eksotis (cumin, asam jawa, sereh dll). Makanan Indonesia, Melayu, Thailand dan India biasanya yang paling banyak menggunakan rempah-rempah tadi. Versi kedua yang menggunakan banyak bumbu tapi mungkin tidak sampai overload adalah makanan Philipina, Vietnam atau Bhutan. Dan yang paling ringan adalah makana Chinese, Jepang dan Korea. Secara keseluruhan saya sangat menikmati makanan Asia, dan saya pecinta makanan pedas. Menurut saya makanan Asia yang paling tasteless adalah makanan Jepang, contohnya saja sushi. Bahkan jenis mi udon, ramen dan bento-nya masih menggunakan bumbu yang minimalis. But for sure... I do really love Japanese food. Khusus sashimi (ikan mentah), saya sendiri suprised ternyata cocok dilidah saya. Tadinya saya pikir malah saya akan muntah memakan irisan ikan mentah tersebut. Kalau kualitas ikannya bagus, It mostly taste like smooth butter. Khusus untuk masakan Padang saya bisa moody, pas lagi selera ya bisa makan nasi padang full selama seminggu, tapi begitu sedang tidak selera, saya tidak akan mengkonsumsi masakan ini bahkan sampai setengah tahun. Saya pernah tinggal di Pekanbaru Riau selama 5 tahun yang termasuk banyak ditinggali oleh suku Minangkabau. Tentu saja rasa masakan Padang disanan sangat jauh berbeda ketika saya makan masakan Padang di beberapa propinnsi di Indonesia. Jika makan langsung di daerah asalnya, rasanya pasti sangat juara. Apalagi rendangnya!!!! No wonder it become the most tasty food in the world.

Pho from Vietnam

Sushi from Japan

Tom Yam from Thailand


2. Benua Amerika

To be honest i do not really respect or like their food. All their food not even fresh and and the portion is really too much with high calories. Kalau kamu menonton acara masak memasak dari Amerika, bisa dilihat jika bahan-bahan yang mereka gunakan pasti bahan yang dikemas kaleng. Buah kaleng, kacang polong kaleng, tomat kaleng, ikan kaleng... what the hell!!! how you can eat food like that? Semua bahan bakunya otomatis sudah menggunakan bahan pengawet. American food absolutely not my favorite.

Mungkin sedikit berbeda ketika kita membicarakan makanan dari Amerika Selatan, seperti masakan dari Meksiko, Brazil dan lainnya. Sejujurnya saya juga tidak terlalu menikmati makanan mereka. Meskipun bahan masakan mereka masih tergolong fresh, saya bahkan hampir muntah ketika menyantap beberapa jenis masakan Meksiko. Waktu itu saya memakan tortilla panggang dengan saos avocado plus tomat dan paprika dengan sedikit tobasco. My goodness.. please no more... it taste in the middle of nowhere!

But, that's their habit of food...

Fried Chicken

Burger

3. Benua Eropa

Europe cuisine is one of my favorite as well. Saya suka dengan bumbunya yang sangat minimalis dan menggunakan bahan baku yang fresh. Mereka sangat jarang sekali bahkan hampir tidak pernah menggunakan makanan kaleng. The food is fresh! Yang membuat masakan Eropa menarik ada pada tekniknya... mungkin kalau diperhatikan kok malah sedikit lebay ya? but that's the point. They use some those technical way just to increase the original taste from the main food. Contohnya saja ketika memasak steak. Bumbu yang digunakan paling hanya garam, lada dan bawang. But you have to grill it first then roast it in an oven. Tingkat kematangan daging juga sudah menjadi hal yang biasa untuk mereka dengan timing yang sudah ditentukan. Lhaaa... kok jadi malah tambah repot ya? Welll, but that is their culture dear. Untuk lidah kebanyakan orang Indonesia masakan Eropa mungkin yang paling tasteless, but somehow I love it.

Salmon Steak

4. Benua Afrika/Arab


I love their cuisine too karna kaya akan rempah eksotis. Sebut saja masakan Timur Tengah yang pasti mengandung daging dan nasi atau couscous (kuskus) atau butiran tepung. Tapi memang tidak semua orang bisa menikmati bumbunya yang sangat kuat, bahkan teman saya pernah memberikan komentar kalau masakan Arab atau Afrika seperti memakan serbuk jamu hahahahaaha...

Apa yang saya suka dari makanan benua ini karena mereka hanya menggunakan sedikit minyak. Tidak ada model makanannya yang deep fried, jadi pasti lebih sehat. Masakan mereka juga sedikit banyak mirip dengan masakan India, dan tentu saja rasanya sama enaknya.

Nasi Kebuli

Well, itulah review saya mengenai masakan dari beberapa benua and I still need to improve my knowledge about cuisine.

No comments:

Post a Comment