Sunday 5 March 2017

C'mon Woman... You Go...!!!

Sabtu 4 Meret 2017 kemarin, diadakan acara Woman's March di Jakarta. Sebenarnya saya sudah mengetahui tentang kegiatan ini beberapa minggu lalu dari instagram salah satu reporter TV Indonesia favorit saya, Marissa Anita namun sayangnya tidak bisa saya ikuti. Dalam kegiatan tersebut, perempuan-perempuan Indonesia menyuarakan tentang kesetaraan gender, toleransi keberagaman, persamaan hak dan kekerasan seksual (fisik dan verbal). Dan sebagai salah seorang manusia yang terlahir sebagai kaum perempuan, rasanya sangat senang sekali ada kegiatan ini di ibukota negara.

Secara pribadi dari masih remaja, saya memang sangat concern dengan 'perempuan'. Dan saya tekankan sekali lagi, bertahun tahun yang lalu saya sudah memutuskan bahwa saya adalah seorang feminist. Siapapun pria yang mencoba merendahkan apalagi melecehkan perempuan dihadapan saya, kalau bisa saya makan hidup-hidup itu orang :D

Menilik pengalaman pribadi saya, saya sudah pernah ditolak saat melamar suatu perkerjaan karena saya seorang perempuan (kebetulan penempatannya waktu itu diluar negeri dengan alasan kalau perempuan akan membutuhkan banyak day off jika nantinya hamil atau menstruasi). Kisah lainnya, saya sudah pernah mengalami pelecehan seksual ketika berhimpit-himpitan di busway. Atau peristiwa lainny,a bokong saya pernah di pegang ketika saya sedang jalan oleh 2 pria yang naik motor dibelakang saya (tentu saja mereka langsung melarikan diri). Dan baru-baru ini, saya mengalami pelecehan dilingkungan kerja saya karena di usia saya yang sudah cukup matang tapi masih berstatus single (what the f***!).

1. Kesetaraan Gender.

Coba bantu analisa saya berpikir... saat ini, di jaman ini, pekerjaan apa yang tidak dapat dilakukan oleh perempuan? Sopir taksi? buruh bangunan? direktur perusahaan? TIDAK ADA HAL YANG TIDAK BISA DIKERJAKAN OLEH PEREMPUAN! So please do not under estimate us! Memangnya punya rahim dan menstruasi bisa di adjust agar performa dalam kerja lebih baik? Think about it. Ingat ya, ada satu hal yang tidak akan pernah bisa dilakukan oleh pria manapun dimuka bumi ini yang hanya bisa dilakukan oleh perempuan, yaitu HAMIL! Jadi, kalau masih ada pekerjaan diluar sana yang masih melakukan diskriminasi gender, akta pendirian perusahaan tersebut layak ditinjau ulang. Bisa dicheck di beberapa perusahaan besar di dunia, tampuk jajaran management rata-rata di pimpin oleh wanita. Hal ini menunjukkan kemampuan otak wanita tidak boleh dipandang sebelah mata. Contoh perusahaan Alibaba. Jack Ma dalam wawancaranya menyatakan bahwa lebih dari 60% karyawanya adalah wanita karna mereka lebih teliti dan telanten dalam bekerja dibandingkan pria. Saya pernah bertemu dengan Manager Country Site Alibaba.com yang seorang wanita muda berusia 26 tahun. Dia membawahi divisi marketing 5 negara Asia sekaligus. Ini bukan perkara mudah dan membutuhkan pengalaman dan mobilitas yang tinggi. Namun ketika saya berbicara dengan wanita muda tersebut, saya bisa paham mengapa dia diberi tanggung jawab besar itu. Secara fisik wanita manager Alibaba.com ini sangatlah biasa, namun ketika dia berbicara mengenai bisnis, apapun kata-kata yang disampaikannya sungguh tidak terbantahkan karna kepiawaiannya menilai dari hal-hal detail remeh namun ternyata sangat penting dalam bisnis, yang saya percaya tidak bisa dilakukan oleh pria

2. Pelecehan Seksual

Saya pernah membaca sebuah jurnal yang mengatakan pria bisa memikirkan seks kurang lebih 30 kali dalam sehari. Hal ini artinya otak pria memang sudah diformat untuk berpikir mesum dari sononya. Saya bisa mengerti dengan penderitaan pria yang kualitas otaknya didominasi untuk hal-hal seksualitas. Apa yang tidak saya bisa toleransi adalah kemampuan pria melecehkan perempuan secara seksual (fisik dan verbal) karena tidak dapat mengontrol otak mesumnya! Hei para pria... anda itu bukan hewan pejantan lho! jangan hanya memikirkan fungsi dan ukuran 'barang' yang terbungkus didalam celana anda. Ketika ada wanita yang tidak anda kenal  berpakaian kurang pantas apakah artinya bisa dilecehkan? Percayalah, wanita terhormat tidak akan berpakaian yang aneh-aneh di tempat yang tidak semestinya. Sama seperti pria terhormat yang bisa mengontrol otaknya dalam melihat tubuh wanita.

3. Wanita dan Perkawinan.

Oke, sekarang mari kita bahas pelecehan wanita yang paling modern di abad 21 ini, yaitu pertanyaan kapan kawin? yang sayangnya bahkan sesama perempuanpun melakukan pelecehan ini terhadap kaumnya. Jadi begini ya, ketika pertanyaan kapan kawin dilemparkan kepada pria, yang disorot adalah kematangan mental bukan fisiknya karena sampai tua dan peyot pun pria masih bisa menghasilkan sperma. Tapi tidak dengan wanita. Ketika pertanyaan kapan kawin dipertanyakan kepada seorang wanita, yang menjadi concern-nya adalah kemampuan alat repoduksinya yaitu sel indung telur dan perkakas lainnya. Jika si wanita ternyata belum memiliki kemampuan yang cakap dalam mengurus suami dan anak, itu tidak menjadi masalah, yang penting mah masih bisa dihamili! yang penting bisa beranak! Mau nanti jadinya cerai, atau anaknya tidak punya masa depan karna salah asuhan, itu menjadi persoalan nanti.

Sory, topik ini memang sangat menggelitik saya karena seakan-akan seorang perempuan atau manusia itu baru lengkap hidupnya hanya dengan menikah. Just go to hell then...

Baru-baru ini saya secara pribadi menegur keras salah seorang rekan kerja saya, seorang pria single yang merasa bebas merangkul saya karna dia tahu saya masih single juga. Begitu dia habis saya semprot dengan kata-kata beracun, saya langsung bicara dengan atasannya untuk memberikan peringatan kepada dia. Rekan kerja pria lainnya, yang selalu membahas status single saya ketika beberapa kali meeting formal dengan klien kerja. Saya kemudian bicara empat mata diruangannya (karena secara struktur dia masih diatas saya dan bagaimanapun saya harus menunjukkan hormat) dan menyatakan keberatan saya akan perilakunya. Dia mencoba membela diri dengan mengatakan itu hanya bercanda jadi tidak perlu dianggap serius. Justru karena itu, status single saya adalah hal yang sangat serius dan bukan untuk dijadikan bahan bercandaan! Itu bukan sesuatu untuk lucu-lucuan. Saya akan lebih sangat menghargai orang itu, jika dia bertanya secara pribadi dengan saya mengapa saya masih single (apabila status single saya ternyata sangat mengganggu jiwa raganya) daripada saya dijadikan bahan olok-olokan didepan umum.

Wanita yang menuju ke kehidupan perkawinan juga sama parahnya di masa sekarang. Pernah suatu kali teman pria saya ketika masih kuliah menelepon dan curhat tentang pacarnya. Dia mengatakan bahwa pacarnya adalah orang yang sangat boros. Jadi ceritanya, pacar sahabat saya itu melakukan perawatan kecantikan ke dokter kulit yang mungkin biayanya agak mahal menurut ukuran kantong teman pria saya itu.

Teman saya: Jadi gini lho Ras, untuk apa ya beli pelembab wajah aja harus ke dokter kulit. Kalau wajahnya terkena panu, aku sih enggak keberatan tapi ini wajahnya tidak bermasalah kok..

Saya: Okee.... apa setiap dia pergi ke dokter kulit, kamu yang bayar?

Teman saya: Hmmm.... enggak sih.. diakan punya gaji sendiri

Saya: Trus, dimana letak keberatanmu?

Teman saya: Justru itu Ras, kalau kami jadi menikah, kan itu jadi pengeluaran yang tidak penting alias pemborosan.

Saya: Jadi gini ya bro, tolong cara berpikirnya diubah, Kalau sebelum kalian menikah saja, dia sudah mampu merawat dirinya dengan baik dan dia bayar dengan jerih payahnya sendiri, masa kalau dia nantinya menikah dengan kamu jadi tidak melakukan perawatan kecantikan sih? Akuilah kalau kamu tertarik sama dia juga karna kecantikan fisiknya, yang mana untuk menjadi cantik itu perlu biaya. Emangnya dia melakukan perawatan sampai menghabiskan puluhan juta? itu masih ratusan ribu kali! (kebetulan saya tanya di klinik kecantikan apa si wanita melakukan perawatan dan saya tahu betul range harganya). Dasar kamunya yang aneh... ga usah macem-macem ngeluh deh.. toh kalau dia berubah jadi jelek yang malu kamu juga kok. Harusnya kamu berpikir bagaimana cara untuk membuat dia lebih kinclong lagi setelah kalian menikah, bukan menurunkan standar perawatan kecantikannya yang masih ditahap wajar. Perempuan butuh biaya maintenance brooo.....

Teman saya: Haaaahh.... percuma curhat amamu Ras...

Saya: Tertawa ngakak.... Intinya mah kamu itu mau dapat cewe cantik tapi gak mau biayai perawatannya. Solusinya mah gampang, ya pacari saja perempuan yang tidak melakukan perawatan. Itu aja kok repot...

Intinya adalah, kenapa disaat pria merasa tidak mampu memenuhi kebutuhan wanitanya dimasa depan, tapi si wanitanya yang disalahkan? Hadeeeuuuuh..... C'mon....

Ini juga berlaku untuk pria-pria menikah diluar sana yang suka mengeluh ketika istrinya dirumah bau bawang. Kalau anda mau istri anda bak putri Cinderella dan selalu beraroma parfum Channel No.5, kasi budget perawatan dong, bukan hanya duit untuk beli bawang. Kalau anda-anda sudah memberikan biaya khusus perawatan tapi si istri masih bau bawang juga, itu baru ada yang tidak beres dengan istri anda dalam hal management keuangan, tapi bukan selalu berarti negatif ya...

So, dalam moment Woman's March ini, saya wanita Indonesia yang dewasa, mandiri, independent dan heteroseksual menyatakan keberatan dalam bentuk apapun yang merendahkan dan melecehkan martabat seorang wanita. Apakah karena seorang wanita itu cantik dan seksi maka layak di lecehkan? Apakah wanita yang mandiri dan independent patut disalahkan? Apakah wanita kurang layak diapresiasi dalam dunia pekerjaan karena hamil dan menstruasi? Apakah ketika wanita saat sudah melahirkan anak-anaknya dan tidak bisa secantik ketika masih perawan lantas dicap tidak mampu merawat diri? Harusnya kita bangga jika makin banyak wanita-wanita cerdas, berpendidikan dan berkarakter kuat diluar sana...

Buat para pria, belajarlah dari perdana mentri negara Canada, Justin Trudeau yang merupakan aktivis feminist karna cintanya kepada sang istri dan dua orang putrinya. Silahkan tonton di youtube pidato-pidatonya tentang dunia perempuan. He is a truly gentleman. Atau tokoh lain seperti mantan presiden Amerika Barack Obama. Just look how he treats his wife and his daughter either. It doesn't mean his wife become a dominat person instead she look after him so well and fight for his own good. She makes him become one of the most respectfull man in world.

Happy Woman's March... You go girl..!!!!

Note: I decide calling myself a Feminist because Feminism is another word for equality. (This is my words since years ago)

No comments:

Post a Comment