Thursday 24 November 2016

Bisnis Startup Digital di Indonesia

Thursday, 22 September 2016


Bisnis Startup Digital di Indonesia

Bisnis apa yang sedang hot-hotnya saat ini? tiada lain dan tiada bukan adalah bisnis startup digital. Ilmu kewirausahaan yang dipadukan dengan plat informasi teknologi akan mampu membuat gebrakan dan sediki demi sedikit menggeser persepsi tentang usaha konvensional. Sebut saja yang paling in di Indonesia adalah sistem e-commerce marketplace (lazada.com, tokopedia.com, blibli.com etc) dan jenis startup berbasis aplikasi digital (gojek,grab, uber, happyfresh etc). So, sekarang kalau mau membuka usaha sudah tidak jamannya lagi mencari lokasi toko, bayar listrik atau SPG, dimana hal ini bisa mengurangi banyak fix cost dalam dunia usaha.

Juni 2016 lalu, Kementrian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia mencanangkan 'Gerakan Nasional 1000 Startup Digital' yang bertujuan untuk lebih mengangkat bisnis startup digital. Berdasarkan data, ada sekitar 93,4 juta pengguna internet dan 71 juta pengguna perangkat smart phone. Dengan situasi ini,maka diprediksi volume bisnis e-commerce akan mencapai  USD 130 Miliar dengan growth akan mencapai 50%. Kegiatan ini seharusnya bisa dilaksanakan annualy sehingga dalam lingkup masyarakat mulai dari pelaku startup, kreator, komunitas, akademisi, media,dan pemerintah mampu mengembangkan basis ekonomi teknologi. Bisa di check di website terkait karna event ini sebelumnya berlangsung di beberapa ibukota besar provinsi. (www.kominfo.go.id)

Baru-baru ini saya mendapatkan notifikasi dari media sosial Instagram tentang bagaimana bisnis startup digital di Cina. Sebagai salah satu negara terbesar di dunia dan salah satu penggerak ekonomi internasional, Cina sedang dipuncak ambisius untuk mengembangkan bisnis startup digitalnya. Saat-saat mengembangkan bisnis ini sungguh menyita seluruh waktu karyawannya. Some of them do not sleep at home, yessss they sleep at office!!! Ini karena bisnis startup digital sedang dalam keadaan bombastis. they do that until the business launching time. Wew.... capeknyaaaaa......

Kemampuan Cina dalam bisnis startup e-commerce bisa kita lihat di alibaba.com (marketplace trader terbesar didunia). Bahkan amazone.com yang merupakan pioneer e-commerce sampai harus turun peringkat digantikan oleh Alibaba. Jack Ma yang merupakan founder alibaba.com baru-baru ini memprediksi bahwa bisnis logistik berbasis teknologi akan menjadi peluang bisnis yang cukup besar di masa depan. Hal ini terkait bisnis digital yang bersifat virtual sehingga tidak memerlukan gudang untuk produk mereka, akibatnya proses delivery harus dilakukan secepat dan se-efisien mungkin ketangan konsumen (desas-desusnya, karna maraknya bisnis e-commerce marketplace di Indonesia, perusahaan logistik JNE Indonesia mencapai growth sampai 500% pada tahun 2015 lalu. W.O.W..........!!!)

Masih menurut artikel di techinasia.com, bahwa dari 7 milyar jumlah penduduk dunia, ada 400 juta orang yang merupakan entrepreneur. Ini artinya 1 dari 18 orang di dunia memiliki bisnis mereka sendiri. Yang menjadi pertanyaan selanjutnya, seberapa banyak entrepreneur ini yang memanfaatkan startup digital untuk mengembangkan bisnisnya?
Sekarang mari kita bahas karakteristik orang yang baru memulai bisnis startup di Indonesia:

1. The village wunderkind
Karena lahir di kota kecil di luar pulau Jawa, orang yang memulai usaha startup jenis ini biasanya banyak menghabiskan waktu dengan cara menggunakan fasilitas internet, berprestasi di sekolah, mendapatkan beasiswa dan memiliki impian untuk membangun Indonesia to better place!
Konsep startupnya biasanya  bersifat ed-tech, e-commerce, pengembangan produk agriculture yang ditujukan untuk membangun kelas ekonomi middle-low. Yang sayangnya untuk mengembangkan dan memenangkan industri ini, dimulai dengan drama yang menyentuh hati untuk menarik khalayak ramai.

2. The silver spooner
Jenis pemula startup ini merupakan keturunan anak orang kaya, yang dimasa depan akan mewarisi berton-ton materi dari orangtuanya. Kehadiran mereka cukup berpengaruh dalam bisnis tapi belum cukup mumpuni untuk menjabat CEO di bisnis keluarganya. Mereka akan mendapatkan modal dengan mudah sehingga proses bisnisnya cenderung cepat.
Konsep startupnya sendiri pasti akan terkait dengan sumber-sumber bisnis dan mengkoneksikan dengan bisnis keluarganya. (mencari channel lain yang ujung-ujungnya akan kembali memperbesar bisnis keluarga). Asyiknya, mereka memang dari sononya sudah powerful dan kaya jadi yaaa.... ngeliatnya kok lancar-lancar aja ya?

3. The muslim-preneur
Visinya: untuk membuktikan kepada dunia bahwa Muslim merupakan bagian dari bisnis yang modern dan kreatif.
Biasanya konsep bisnisnya adalah muslim fashion, peer-to-peer landing, e-healthcare tapi khusus muslim komunitas. Dan bisnis ini secara instant akan segera booming.

4. The bule founder
Jenis ini adalah orang yang tidak punya clue sama sekali tentang konsep bisnisnya. Mereka ini pastinya tidak akan bertahan lama kecuali mereka memiliki network yang kuat atau keluarga yang akan memandu atau mengajari bagaimana cara berbisnis. Konsep bisnis yang dijalankan biasanya menggunakan konsep serba instant and kind of white male privilege.

Dari semua karakteristik para pemula bisnis startup digital diatas, no wonder Indonesia positon is still behind the line compare to other countries.

Masih dalam beberapa waktu dekat ini, kembali saya menerima iklan promosi training startup bagi pemula with NO IT Background! Wow... kind of really interesting....

Training ini diselenggarakan oleh PURWADHIKA IT Entrepreneur School --> Startup Fast Track Program. Begini taglinenya:

"If you want to build your own  IT startup but you don't know how to start and you dont have software developers, our Startup Fast Track Program can be your solution. Our program consist of training and incubation where you learn 70% about software development, 15% business and 15% design and finally build your own startup with us" (please see website: http://www.purwadhika.com)

To be honest, I think I want to join this training since they make a very available schedule too. So many times ago till this moment, I have a dream to make my own startup related to my hobby watching, reading and writing (but still zero concept), and I have no idea to make my first step. This advertisement kind of answering my wish.

By the way, ini hanya sekedar info general yang saya coba share terkait e-commerce karena kebetulan saya sangat tertarik dengan dunia ini semenjak saya kenal kaskus.com jauh beberapa tahun lalu (terlebih lagi tugas akhir saya sewaktu kuliah temanya mengenai penjualan online).
Melalui artikel ini, saya juga ingin sharing beberapa bisnis startup yang sangat membantu saya saat ini. Ini menunjukkan bahwa sebenarnya saya sudah addict dengan dunia startup digital dimana setiap hari saya pasti menggunakan aplikasinya:

1. Airbnb
Kalau kamu senang jalan-jalan ke luar negeri dan membutuhkan tempat penginapan mulai dari yang paling mahal, sewa apertemen sampai jenis hostel, semuanya ada disini. Aplikasi ini informatif, bahkan kita bisa berkomunikasi dengan pemilik penginapan langsung.

2. HotelQuickly
Aplikasi ini khusus bekerjasama dengan hotel-hotel lokal untuk dapat dibooking at the last minute.
Misal sekarang tanggal 23 September 2016 pukul 20.00 wib dan kamu perlu booking hotel dengan harga miring, kamu bisa menggunakan aplikasi ini untuk memesan kamar tanpa khawatir harganya akan menjadi lebih mahal. Bahkan berita baiknya, bisa jadi rate harga jauh lebih murah.

3. Bridestory
Ini bukan karna saya mau merit ya... saya butuh aplikasi ini untuk sumber inspirasi, informasi serta sebagai sumber bahan materi lainnya. Hal ini terkait dengan pekerjaan saya yang berhubungan dengan development content design produk, packaging dan event.

4. Happyfresh
Aplikasi ini untuk belanja kebutuhan fresh seperti sayur dan buah kalau lagi malas ke pasar, atau tiba-tiba ada tamu dalam jumlah besar berkunjung ke tempat tinggal saya.

5. Uber
Kalau mau menggunakan transportasi nyaman dan berasa punya supir pribadi sendiri, uber adalah salah satu cara yang maha dasyat.

6. Gojek
Kalau mau ngojek, Gojek memang tiada duanya.

7. Grab
Kalau harga Go-car atau Uber lebih mahal, baru saya buka aplikasi ini.

8. Traveloka
Mmmm.... pasti banyak orang yang sudah menggunakan startup ini. Bagi saya yang kadang-kadang keluar kota, traveloka sudah menjadi semacam kebutuhan pokok saya.

9. Pegipegi
Aplikasi startup ini sejenis dengan aplikasi traveloka, saya menggunakannya hanya sebagai pembanding harga dan sarana promosi dari kartu kredit yang kebetulan saya gunakan.

10. Qraved
Startup ini untuk informasi tempat makan yang recommended di setiap area. Aplikasi ini penting sekali untuk saya karna memang hampir setiap weekend saya pasti makan diluar rumah dengan teman atau keluarga.

11. Theurbanmama
Startup ini merupakan portal parenthood dan sharing kisah parenting. Selain itu disini juga banyak sharing bagaimana ibu-ibu rumah tangga melakukan management keuangan. Kita akan banyak mendapatkan informasi mengenai jenis asuransi atau investasi apa yang aman versi ibu-ibu. Sejujurnya, asuransi dan jenis investasi yang saya gunakan saat ini bersumber dari the urban mama. Coba anda bayangkan, siapa yang paling genius kalau sudah masalah mengatur keuangan? tentu saja emak-emak rumah tangga, hal ini sudah tidak perlu diragukan lagi.

Well, pesan moralnya adalah... waspadalah terhadap kemajuan teknologi. Manfaatkan banjirnya sarana dan prasarana melalui dunia digital. Kembali ke diri sendiri yang memutuskan apakah dengan malas untuk melek teknologi dapat membuat kita maju atau sebaliknya? Hanya sayang saja rasanya kalau kita tidak semakin kritis dengan perkembangan teknologi masa kini. Sooo.... stay wise and keep smart! That's the reason why Lord created brain into our head.

No comments:

Post a Comment